Selasa, 09 Desember 2008

Bata#4 Rumah Harapan

Jumat malam sepulang kerja aku berharap hari segera berganti esok
Aku ingin segera bergegas tak peduli harus berdesak dan terseok
Aku mau pulang....pulang ketempat dimana semua harapan lahir
Aku mau pulang....ke Cimahi tempat dimana semua kebahagian melimpah mengalir

Sabtu pagi bergegas.....ugggh senang sekali ingin cepat pergii
Sampai diGambir antrian sudah sangat puaaaanjang Aiiii Mati
Tanya punya tanya antrian panjang itu, untuk kereta yang turun di Cimahi
Wuihhh jam 9 pagi orang2 sudah mengantri untuk kereta jam 11...semua berharap dapat kursi

Puter2 otak, berdiri dikereta seru juga kalo ada temen.Berharap perjalanan jauh jadi gak kerasa
Pikir2 lagi, siapa yang bisa pulang bareng, ooohh ada Opik coba telp dech dannn Yieeehaaaa
Opik datang aku senang....Aku puas Opik Lemas
Tiket sudah ada 2 bikin tenang....Rencana selanjutnya duduk direstorasi terus makan sampe puas

Dikereta kelas bisnis yang berdesakan, yang panas tanpa AC. Fiuhhhh ada yang duduk, ada yang berdiri
Semua wajah hanya menyiratkan kelelahan..ingin segera tiba dan berharap perjalanan tinggal 5 menit lagi
Di restorasi bertemu beberapa orang yang sengaja memesan makan. Berharap mendapat tempat duduk hingga tiba di tujuan.
Aku dan opik pun memesan makan karna perut sudah keroncongan...
Kata seorang ibu yang berharap dapat bertemu putranya di tempat tujuan....
nasi goreng enak mbak.....sayang gak ada pepesan...
Si pepesan itu tadi yang membuka semua pembicaraan...berkenalan kemudian alhamdulillah bertambah teman

Diperjalanan kami tertawa bersama bercanda dan bergurau
diluar pemandangan indah terlihat, padi menguning tapi ada juga yang masih hijau
Semua menggambarkan keindahan:kendahan hati dalam tawa...keindahan alam dalam warna
Berharap menghilangkan lelah dalam tawa....berharap memupuskan kusam dalam warna

Tak terasa sudah sampai di Cimahi, pemberhentian pertama sebelum Bandung
Grrrrgggghh udara dingin menusuk, langit berawan mendung menggelantung
Bau rumput dan tanah yang basah merupakan wewangian harapan akan ketenangan
Hati semakin tak sabar bertemu bunda yang mengandung batin dan rasa yang penuh harapan
Berjalan kaki dengat cepat menuju rumah....duuuhhh gak sabar...Opik tampak kerepotan dengan barang bawaan

Buka Gerbang....Buka pintu depan dan "Assalamualaikum...Mama aku pulang"
Raihan keponakan ku membuyar lari keluar...Pipi....senyum nya terbuka lebar seakan terwujud juga harapannya semenjak petang
Raihan tau biasanya di hari Sabtu dua minggu sekali aku pulang....Tante yang biasa bermain dan menyelimuti hatinya dengan riang
Disusul mama yang tersirat kepuasan di wajahnya...belahan jiwanya telah datang
Cinta bagi belahan jiwa yang tak terkalahkan....Sejuta harapan terlahir dari hatinya...bermilyar doa dia panjatakan
Mama yang memiliki berjuta harapan, berjuta jurus ketulusan untuk mewujudkan
Mama dengan keiklasan dan doanya yang sakti, yang mampu merubah masa depan

Tercium wangi-wangi uuuueeeenak dari dapur....hmppphh masakan kesukaan
Bau yang keluar dari kuali harapan....tempat mama memasak cinta dan harapanya agar semua yang menikmatinya selalu merasa ketercukupan..
cukup sehat, cukup kenyang, cukup nikmat, cukup nyaman, cukup bahagia, cukup bersyukur, cukup iklas....yang didapat dari ketulusan...

Mama...mama...
warna mu begitu nyata...
harum mu begitu menenangkan....
tawa mu adalah seperti nikmat surga sebelum surga sesungguhnya...
Harapanmu adalah terwujudnya segala harapan belahan-belahan jiwanya
Teruslah berharap ma....tebarkanlah jurus-jurus pewujudnya dalam doa tulusmu

MInggu depan aku pulang lagi kerumah kita...menjemput sejuta harapan
menghirup doa mama untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar: