Bagai sebesar rumah bermula dari sebongkah bata.
Berasal dari tanah liat...yang sama sekali tak kokoh...yang keras karna dibakar hingga kemerahan.
Kehidupan bagai rumah bermula dari sebuah kisah ibarat bata
Berasal dari cerita...yang semua memiliki hikmah....yang kuat dari pelajaran, duri hingga cobaan
Dalam dinding bata berbeda beda ada yang muda ada yang tua ada yang kokoh ada yang rapuh, ada yang utuh, patah dan hancur pula....semua berguna.
Dalam hidup kisah berbeda beda ada yang suka ada yang duka ada yang ada gembira ada putus asa, ada yang lahir hidup dan mati pula....semua bermakna.
Hidup manusia tidaklah hakiki, dan kumengerti tak ada arti tanpa-Nya disisi.
Maka Ya Allah syukur atas nikmat yang Kau rahmati, dan atas cobaan yang Kau berkahi.
Akan kususun bata2 ku disini Moga menjadi kisah hidup yang berarti.
Menyusun kisah mejiwai peranan dalam panggung drama yang sarat cobaan.
Moga ku tak silau dengan pandangan mazazi yang membuatku buta seperti tak ada nurani.
Moga segala puji tak membuatku meninggi diri.
Moga segala upaya tak membuatku berputus asa.
Syukurku tak dapat mengungkapkan kelimpahan yang telah Kau berikan.
Moga tiap langkahku menjadi kisah yang dapat kulukiskan yang membuatku bersyukur selalu atas yang Kau berikan.
Alhamdulillah....Alhamdulillah...Alhamdulillah
Rabu, 26 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar